PERANCIS DI SERANG ANGGOTA TERORIS ISIS DI PARIS DAN MENYEBABKAN BANYAK KORBAN JIWA

AKSI TERORIS ISIS DI PERANCIS

Aksi teroris yang terjadi di Paris, Perancis, Jumat (13/Nov/2015) telah menewaskan banyak korban jiwa. Beruntung Presiden Perancis yang saat itu tengah menghadiri dan menyaksikan langsung pertandingan persahabatan antara Perancis melawan Jerman langsung di amankan.

AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA

Penyerangan dilakukan di 2 tempat yaitu serangan dengan penembakan massal yang terjadi di gedung konser Bataclan yang saat itu sedang mengadakan konser musik dari band asal California, Amerika Serikat bernama Eagle of Death Metal. Penembakan tersebut dilakukan oleh dua orang bersenjata AK-47 dan terjadi selama 10 sampai 15 menit.

Penyerangan selanjutnya terjadi di stadion Stade De France dengan aksi bom bunuh diri. Beruntung bom tersebut meledak saat memasuki area parkir stadion. Tapi bom bunuh diri itu telah menewaskan 3 orang dan polisi setempat masih melakukan penyelidikan atas korban. Apakah salah satu dari korban bom bunuh diri adalah pelakuknya.

BANDAR BLACKJACK ONLINE TERPERCAYA

Akibat dari aksi bom bunuh diri itu langsung diberhentikan. Pemain timnas Perancis dan Jerman dan para supporter langsung diamankan dan tidak boleh meninggalkan stadion.

Presiden Perancis Francois Hollande telah berspekulasi bahwa serangan bom dan penembakan masssal ini di dalangi oleh teroris dunia ISIS.

Hingga saat ini Perancis sedang berada di situasi siaga satu. Korban yang tewas sampai saat ini telah tecatat sebanyak 153 korban jiwa dan masih akan terus meningkat.

Presiden Indonesia Joko Widodo telah menyatakan rasa bela sungkawanya atas bom yang menimpa ibukota Perancis, Paris. Jokowi juga telah mengerahkan anggota kepolisian untuk berjaga-jaga disekitar gedung duta besar Perancis di Indonesia.

BANDAR POKER ONLINE

Corrine De Breuze selaku Duta Besar Perancis di Indonesia mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas bantuan dan ucapan bela sungkawa untuk Perancis.

Duta Besar Perancis juga akan menutup sekolah Perancis yang berada di Indonesia selama 3 hari sebagai tanda penghormatan dan berduka kepada korban dan keluarganya atas insiden teroris tersebut.